Matinya Kura-kura Raksasa Galapagos (Punah)
Seekor kura-kura Galapagos raksasa bernama Lonesome George ditemukan mati di Pulau Puerto Ayora, Kepulauan Galapagos, Ekuador, Minggu (24/06/2012). Belum diketahui secara pasti sebab kematian kura-kura terakhir dari sub spesies kura-kura Pulau Pinta (Chelonoidis nigra abingdoni) tersebut. Selama ini, Lonesome George yang diperkirakan telah berumur sekitar 100 tahun telah menjadi maskot Galapagos.
Selama ini, Lonesome George menjadi maskot Kepulauan Galapagos. Dalam setahun ada sekitar 180.000 wisatawan berkunjung di tempat ini. Pejabat Taman Nasional Galapagos mengatakan, dengan kematian George, subspesies kura-kura Pinta ini telah punah.
[PINTA ISLAND] Kura-kura langka milik Taman Nasional Galapagos mati, Pulau Pinta, di Ekuador, Minggu (24/6). Kura-kura jantan berumur 100 tahun itu sempat menjadi simbol dari Kepulauan Galapagos, yang menyedot atensi dari 180.000 wisatawan per tahun.
Pejabat Taman Nasional Galapagos akan melaksanakan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kura-kura itu ditemukan tewas di kandangnya oleh sang pawang yang menjaganya selama 40 tahun, Fausto Llerena.
Kura-kura raksasa yang diberi nama George itu merupakan bagian dari program pemuliaan Taman Nasional Galapagos. George sempat dijodohkan satu kandang dengan kura-kura betina dari Pulau Espanola yang merupakan spesies terdekat. Namun mereka tidak berhasil membuahkan keturunan.
George pertama kali dilihat oleh seorang ilmuwan Hungaria di Pulau Pinta, Kepulauan Galapagos pada tahun 1972. Pemerhati lingkungan meyakini subspesiesnya (Chelonoidis nigra abingdoni) telah punah.
Pejabat Taman Nasional Galapagos mengatakan dengan kematian George, subspesies kura-kura Pinta telah punah. George mungkin akan diawetkan untuk melestarikan subspecies bagi pengetahuan generasi mendatang.
Dengan tidak adanya keturunan dan tidak ada orang yang mengenal subspecies kura-kura ini, George menjadi makhluk paling langka di dunia. Selama beberapa dekade, ahli lingkungan gagal untuk mengawinkan kura-kura Pulau Pinta untuk mereproduksi dengan betina dari subspesies yang serupa di Kepulauan Galapagos.
Dahulu, populasi kura-kura cukup berlimpah di pulau-pulau Galapagos sampai akhir abad 19, tapi kemudian mereka diburu untuk dimakan daging oleh para pelaut dan nelayan hingga akhirnya ke titik kepunahan. Habitat kura-kura herbivora ini selanjutnya makin menderita di pulau ketika kambing dibawa dari daratan.
Perbedaan dalam penampilan antara kura-kura darat dari pulau-pulau Galapagos termasuk fitur yang membantu ilmuwan Inggris Charles Darwin dalam merumuskan teori evolusi. Sekitar 20.000 kura-kura raksasa dari subspesies kura-kura lain lain masih hidup di Galapagos.
0 komentar:
Posting Komentar